Jakarta, 21 Januari 2024 – Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menyelenggarakan sebuah Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Ekosistem dan Regulasi Ekonomi Keuangan Syariah serta Kesiapan Indonesia Memasuki Pasar OECD” pada hari Selasa, 21 Januari 2024, di Hotel Mercure, Jakarta. FGD ini dimoderatori oleh Kepala PEBS FEB UI, Dr. Rahmatina A. Kasri, dan dihadiri oleh kalangan regulator yang berasal dari 7 institusi (OJK, BI, KNEKS, Bappenas, BKF, DSN MUI, dan LPS) serta 2 asosiasi dan 1 praktisi yang berasal dari pihak ASBISINDO, AASI, dan IFG.

Diskusi ini menyoroti perkembangan sektor keuangan syariah Indonesia yang terus meningkat dengan pangsa pasar mencapai 11,41%, meskipun pertumbuhan lima tahun terakhir hanya sebesar 2,4%. FGD ini bertujuan menggali potensi dan kesiapan ekosistem keuangan syariah untuk bersaing di pasar global, khususnya pasar OECD, yang menawarkan peluang ekspansi akses pasar, peningkatan standar kualitas, dan penguatan kemitraan internasional. Dalam diskusi sebelumnya bersama sektor perbankan syariah, asuransi syariah, dan pasar modal syariah, terungkap bahwa pasar OECD dapat menjadi peluang besar untuk mendorong daya saing global sektor keuangan syariah Indonesia, meskipun tantangan terkait kapasitas pelaku industri kecil tetap menjadi perhatian utama.

 

FGD ini juga membahas langkah strategis untuk memperkuat ekosistem dan regulasi sektor keuangan syariah di Indonesia, khususnya setelah diberlakukannya UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK). Diskusi berfokus pada evaluasi kesiapan regulasi, infrastruktur, teknologi, dan sumber daya manusia, sekaligus mengidentifikasi hambatan serta peluang dalam memasuki pasar OECD. Dengan pendekatan kolaboratif antara pemangku kepentingan, FGD ini diharapkan dapat merumuskan strategi komprehensif untuk memajukan sektor keuangan syariah Indonesia, menciptakan daya saing yang lebih kuat di pasar internasional, dan mendorong pertumbuhan industri yang berkelanjutan.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *